skip to main |
skip to sidebar
WASHINGTON - Hak untuk memilih di dalam sebuah pemilu merupakan suatu hak mutlak bagi setiap waga negara. Semua orang, dari beragam profesi, dan latar belakang mempunyai hak yang sama dalam menyalurkan aspirasinya. Apalagi pemilu penting seperti pemilihan Presiden Amerika Serikat yang sebentar lagi akan digelar.
Pada tanggal 4 November, dimana pemilu Presiden Amerika Serikat mulai digelar, merupakan hari yang bersejarah, dan paling ditunggu-tunggu oleh warga negara Paman Sam tersebut. Tidak terkecuali oleh para Astrronot yang sedang bertugas di luar angkasa.
Akan tetapi sebagai seorang professional, para astronot tersebut tidak boleh begitu saja meninggalkan pekerjaan mereka. Jarak antara Bumi dengan luar angkasa sejauh 220 juta mil, dan mengorbit di angkasa selama 17,000 mil perjam, tentu bukan penghalang bagi para astronot.
Layaknya warga lain, bagi Edward Michael Finke dan Greg Chamitoff, astronot yang telah berbulan-bulan berada di antariksa, tentu ingin menyalurkan aspirasi mereka. Dengan kecanggihan teknologi, tentu saja melakukan pemilihan bisa dilakukan di luar angkasa, tanpa harus meninggalkan tempat dan pekerjaan mereka.
Seperti yang dilansir dari Big News Network, Selasa (28/10/2008), pemilihan dilakukan dengan mengirimkan e-mail pilihan kedua orang tersebut ke pusat kontrol NASA. Lalu, setelah menunjuk orang kepercayaannya, e-mail mereka dapat diakses oleh orang tersebut, sebelum akhirnya diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Amerika Serikat.
Posted on 07.45 by GRACE and filed under | 0 Comments »