skip to main |
skip to sidebar
Adrian Monk adalah seorang detektif jenius. Dia sering membantu kepolisian San Fransisco (SFPD) untuk memecahkan misteri pembunuhan. Salah satunya adalah misteri dokter Lyle Douglas yang keracunan saat melakukan operasi bypass terhadap Stella Picaro, mantan suster di rumah sakit itu.
Kapten Leland Sttotlemeyer, mantan mitranya di SFPD kesulitan menemukan siapa yang bisa meracuni dr Douglas di muka orang banyak saat operasi berlangsung. Maka dia meminta bantuan Monk. Sang detektif melakukan penyelidikan di ruang operasi, dan dia menemukan si pelaku yang tidak lain adalah si pasien itu sendiri.
Misteri yang tampaknya sulit dipecahkan ternyata bisa diselesaikan Monk dalam waktu satu hari saja. Tapi Monk bukanlah detektif yang menyenangkan, paling tidak itu menurut Natalie Teeger, asisten pribadinya.
Monk adalah seorang yang mengidap kelainan obsesif-kompulsif akut. Dia menjadi seseorang yang sangat rapi, teliti, teratur, dan memperhatikan kebersihan. Contohnya dia akan langsung mengelap tangannya setelah bersalaman dengan orang lain.
Hingga saat ini hanya Natalie yang masih bertahan mendampingi Monk sebagai asistennya, selalu berbekal kesabaran dan kesadaran bahwa tidak mudah mencari pekerjaan.
Masalah muncul tatkala Natalie mendapat undangan untuk menghadiri pernikahan sahabatnya di Hawaii, plus tiket dan akomodasi selama tujuh hari enam malam di sana. Awalnya Monk keberatan ditinggalkan asistennya itu. Lalu dia meminum obat dari psikiaternya untuk mengatasi sikap obsesif-kompulsifnya itu dan memutuskan ikut berlibur ke Hawaii.
Jadilah selama lima jam penerbangan ke Hawaii, Natalie melihat sisi lain Monk yang bersikap seperti manusia normal. Monk minum air dari dispenser, memakai toilet di pesawat, memakai baju motif bunga-bunga khas Hawaii, bahkan memakan kembali sosis yang terjatuh di lantai.
Dan saat Monk terbangun keesokan harinya, dia sudah kembali mengenakan kemeja berkanji putih dikancing sampai leher, baju yang selalu dipakainya. Liburan Natalie ini tidaklah seperti liburan yang diimpikannya saat efek dari obat itu menghilang.
Efek samping lainnya dari obat itu adalah kemampuan deduksi Monk menurun. Yang menjadi sasaran otak detektifnya setelah kemampuannya kembali adalah Brian, calon suami Candace, sahabat Natalie. Beberapa hal yang diceritakan Brian di hari kemarin membuat Monk menyimpulkan bahwa Brian adalah pria yang sudah memiliki istri. Tentu saja hal itu membuyarkan upacara pernikahan Candace dan membuat dia mengemasi barang-barangnya lalu meninggalkan Hawaii.
Tinggallah Natalie menghabiskan sisa liburannya bersama atasannya. Monk mendapat kesempatan mengasah kemampuannya lagi saat mereka berjalan melewati bungalow yang dikunjungi van penyidik medis dan mobil polisi. Ternyata ada penghuni bungalo yang meninggal karena tertimpa buah kelapa. Polisi menyimpulkan bahwa kejadian ini adalah kecelakaan, namun Monk berpendapat bahwa ini adalah pembunuhan.
Maka liburan Monk diisi oleh penyelidikan pembunuhan di bungalow (Helen Gruber) yang diselingi oleh gangguan dari cenayang beken, Dylan Swift, yang mengaku bisa berkomunikasi dengan arwah-arwah. Monk juga menjadi korban tabrak lari, pencurian mobil sewaan serta membantu polisi setempat memecahkan kasus pembobolan rumah kosong dan kasus pembunuhan lainnya.
Apakah pembunuh Helen Gruber adalah Lance Vaughan, suami Helen yang usianya jauh lebih muda? Ataukah dia hanyalah kambing hitam? Mengapa Swift selalu merecoki penyelidikan Monk?
Posted on 04.05 by GRACE and filed under | 0 Comments »
0 komentar:
Posting Komentar